"Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku,
perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku."

Tokoh muda ini bakal presiden Indonesia

Abd Shukur Harun

Pengumuman Ketua Umum Parti PDI-Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengenai bekas Wali Kota Solo, Jokowi (Joko Widodo) akan menjadi calon Pemilu Presiden parti itu 9 Julai nanti tidak memeranjatkan 248 juta rakyat Indonesia.

Jokowi kini Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Beliau dilahirkan pada 21 Jun 1961 dan beragama Islam.

Calon muda ini sangat popular dan sangat dekat dengan rakyat. Menurut pemerhati politik, caranya mendekati rakyat begitu mengesankan. Tokoh ini adalah produk Parti PDI-Perjuangan, sebuah parti yang dipimpin oleh Megawati yang sentiasa menghubungkannya dengan perjuangan ayahnya, allahyarham Presiden Soekarno. Ia adalah tokoh pemimpin terpuji Walikota Solo dan berperanan membangunkan kota kraton itu untuk dua penggal iaitu 2005-2015.
Jika Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia 2004 -2009, Muhammad Jusuf Kalla (JK) bergabung diramalkan berpeluang besar menjadi presiden dan wakil (naib presiden) dalam Pemilu tahun ini.

Hal ini diperoleh daripada hasil kaji selidik terbaru yang dilakukan oleh Cirus Surveyors Group. Kaji selidik itu menunjukkan pasangan Jokowi-JK memperoleh suara sebesar 52.8%.

Sementara itu, jika Jokowi dipasangkan dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD pula, dalam simulasi tiga nama, suara yang diraih hanya 47.6%.

Perolehan suara Jokowi menjadi lebih kecil lagi jika dipasangkan dengan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa, dengan perolehan suara 44.7%. Adapun jika Jokowi dipasangkan dengan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoyo, maka perolehan suaranya hanya 43.5%.

Jokowi berkata, PDI-Perjuangan terbuka melakukan gabungan dengan parti manapun. Gubernur DKI Jakarta ini mempersilakan jika parti politik lain ingin bergabung.

"Silakan bergabung, perlu. Kita mahu cari kawan sebanyak-banyaknya," kata Jokowi ketika melakukan tinjauan.

Jokowi berkata, meskipun berlaku gabungan pelbagai parti, dia tidak menjamin akan membagi-bagikan kerusi menteri jika terpilih sebagai presiden. Masalah paling utama yang akan diselesaikan, katanya, ialah menyelesaikan masalah negara.

"Kita jangan berbincang mengenai pembahagian kerusi menteri. Kita bicara untuk menyelesaikan masalah bangsa dan negara," katanya. Bagaimanapun Jokowi berjanji, jika beliau memegang jawatan presiden nanti, dia akan lebih mengutamakan menteri Kabinetnya daripada golongan profesional. Dia akan memilih menteri yang sanggup menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.

Jokowi berkelulusan sebagai jurutera daripada Fakulti Kehutanan Universiti Gajah Mada pada 1985. Ketika mencalonkan dirinya sebagai walikota Solo dulu, banyak yang meragukan kemampuan usahawan hiasan rumah dan taman ini.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat dengan moto 'Solo: The Spirit of Java'. Langkah yang dilakukannya begitu progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa. Ia mampu merelokasi pedagang barang lama di Taman Banjarsari, serta berinteraksi dengan baik dengan peniaga di Solo.

Jokowi menjaga keberhasilan kota itu dan pada 2007. Solo (Surakarta) juga menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di Kompleks Benteng Vastenburg yang terancam dirobohkan untuk dijadikan pusat perniagaan dan ekonomi. Disebabkan prestasinya yang baik, maka Jokowi terpilih menjadi salah seorang daripada '10 Tokoh 2008' Indonesia oleh Majalah Tempo tahun tersebut.

Sikap yang beliau bawa dalam menjalankan karier sebagai birokrat ialah secara prinsip, dia hanya bekerja untuk rakyat.

Anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Zulkieflimansyah berkata partinya belum memutuskan akan bergabung atau bertindak sebagai pembangkang.

"Arahan Ketua Majelis Syuro Ustaz Hilmi Aminudin sangat jelas. PKS sekarang sedang berkonsentrasi untuk mengkaji hasil Pemilu Legislatif baru-baru ini, sambil mengumpulkan bahan dan informasi untuk persiapan Pemilu Presiden," kata Zulieflimansyah dalam kenyataan bertulisnya di Jakarta, Ahad lalu.

Beliau berkata, pelbagai informasi dan fakta berhubung Pemilu Legislatif itu akan segera disampaikan kepada Majelis Syuro. Daripada situ kemudian diputuskan sama ada PKS akan bergabung atau bertindak sebagai pembangkang. Seperti diketahui PKS, adalah parti bernuansa Islam yang banyak pengalaman.

"Jadi kalau ada yang mengatakan PKS sudah pasti bergabung atau pasti jadi pembangkang, maka itu hanya pendapat peribadi saja," katanya. Seperti diketahui PKS, adalah parti yang banyak memenangi kerusi di Pemilu Lagislatif pada 2004, terutama kerana dokongan generasi muda dan pengundi bandar.

Namun dalam Pemilu 2009 prestasinya mulai merosot dan dalam Pemilu Lagislatif minggu lalu ia terus merosot.

Ini dikatakan akibat pelbagai masalah dalaman parti dan imejnya yang rosak oleh pelbagai perbuatan pimpinannya yang dikatakan mengecewakan rakyat. Maka untuk membina kembali imejnya yang rosak, itu tidak mudah.

Bagaimanapun, siapa pun yang menang atau kalah dalam pertarungan politik di Indonesia ini, namun mestilah diakui Pemilu Indonesia sangat demokratik dan telus serta bersih dari penipuan. Kalau adapun masalah, seperti urusan pengundian dan seumpamanya, itu sangat kecil dan terpencil.

Perdebatan di peringkat calon presiden dan naib presiden - seperti Pemilu yang lalu - dijangka memperlihatkan keterbukaannya dan tidak ada serangan peribadi di antara calon. Ia sangat demokratik di mana perbahasan dalam debat Pemilu Presiden itu, seperti yang pernah saya saksikan dalam dua Pemilu 2004 dan 2009 di negara itu dulu, sangat demokratik.

Debat itu hanya berkisar mengenai misi dan visi calon Pemilu presiden dan naibnya serta program kerja mereka untuk rakyat. Tidak ada serangan di antara parti dan jauh sekali bersifat ancaman dan ugutan.

Itulah demokrasi Indonesia yang sangat cemerlang, yang dimulai di zaman B J Habibie ketika menjadi presidennya. Beliaulah yang membuka ruang demokrasi seluas-luasnya, hingga ada pula pihak yang merasa 'ngeri' dan 'bimbang' jika demokrasi itu dieksploitasi oleh golongan tidak bertanggungjawab.

Bagaimanapun sejauh ini suasana sangat aman di sana, ia sangat terkawal dan tidak ada pihak yang merasa tidak selamat. Inilah jasa besar negarawan Habibie terhadap negara dan bangsanya.

Tiada ulasan: