"Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku,
perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku."

Kenapa ISIS Tempur Habis-Habisan di Kobane?

KOBANE (voa-islam.com) - Banyak yang bertanya, kenapa Kobane menjadi kota yang semakin berkibar namanya di pemberitaan. Apabila di Irak, mujahidin IS tengah menyerang beberapa kota di wilayah Anbar untuk membuka jalan menuju Baghdad maka di Suriah mujahidin IS memusatkan banyak pasukannya untuk mengepung dan menyerbu wilayah Kobane yang dikuasai oleh milisi Kurdi.
Kobane yang memiliki nama lain Ayn al Arab merupakan sebuah kota kecil namun memiliki posisi yang strategis. Kobane menjadi salah satu pintu masuk logistik dan bantuan internasional yang menuju Suriah dari Turki selain Yamadiyyah di Provinsi Latakia dan Bab al Hawa di Provinsi Idlib.

Dibawah kekuasaan Bashar Assad, Kobane masuk kedalam Provinsi Allepo. Pertama kali dibebaskan dari rezim Bashar Assad ketika awal Revolusi Suriah, tepatnya 19 Juli 2012 oleh kelompok Mujahidin. Setelah bebas dari Bashar Assad, Kobane dikotrol oleh pasukan milisi Kurdi YPG. Kobane telah berkali-kali mendapat serangan dari milisi IS namun berhasil dipatahkan hingga 16 September lalu, IS kembali melakukan serangan ke wilayah Kobane dan menjadi serangan terbesar yang dilancarkan IS ke Kobane.

Banyak yang bertanya-tanya kenapa IS terlihat bergitu memaksa untuk menguasai Kobane padahal di Kobane tidak terdapat pasukan Bashar Assad atau kelompok Mujahidin lain yang selama ini menjadi “musuh” IS.

Ada beberapa kemungkinan tentang alasan IS yang mati-matian menggempur Kobane.

Pertama, posisi Kobane yang merupakan salah satu jalur logistik Internasional menuju Suriah, terutama menuju Raqqah, ibukota dari IS. dengan mengontrol Kobane, IS bisa mengawasi jalur keluar masuk yang melintasi Kobane dari dan menuju Suriah.

Kedua, Serangan IS ke Kobane adalah serangan “balas dendam” IS kepada pasukan Peshmerga di Provinsi Erbil, Irak. IS gagal falam menakhlukkan Provinsi Erbil, sebuah provinsi yang mayoritas berpenduduk Kurdi.

Ketiga, penyerangan IS ke Kobane hanya strategi kamuflase IS untuk menutupi tujuan utama mereka, yaitu menyerang Baghdad. Kondisi terakhir di Irak menunjukkan bahwa IS sedang menumpuk kekuatan dan menduduki beberapa kota yang berada didekat Baghdad.

Beberapa kali Baghdad diguncang serangan bom yang diklaim oleh IS, salah satunya sebuah ledakan disebuah masjid Syi’ah dipusat Kota Baghdad. Beberapa aktivis mengabarkan bahwa posisi IS sekarang hanya berjarak beberapa kilometer dari Baghdad. Bahkan di wilayah Abu Ghuraib, IS hanya berjarak sekitar 15 km dari Bandara Internasional Baghdad. [MuhammadUmar/voa-islam.com
-tranungkite-

Tiada ulasan: