"Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku,
perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku."

10 Dalil, Haram Jadi Penaung Rotary & Lion Club?


Salah seorang pemimpin Israel yang dipilih kerana kepengganasannya. Adakah Penaung Rotary & Lion Club seluruh dunia boleh dianggap sebagai kuda tunggangan pemimpin-pemimpin Israel sepertinya?

Ibnu Hasyim Catatan Santai

KONGRES Ulama Palestin Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak, pada Jum'at 24 Rabi'ul Tsani 1412 H bersamaan 1 November 1991M membincangkan Apa Hukumnya Menghadiri Muktamar ‘Madrid’ Dan Berdamai Dengan Israel’. Mereka memutuskan ‘haram’ menurut syariat Islam ikutserta dalam muktamar ‘Madrid’ kerana salah satu tujuannya, adalah untuk berdamai dengan Israel.

Berdamai dengan Israel, bererti berkerjasama dengan penghapus syiar-syiar Islam di bumi Palestin yang berkah, perampas tanah, rumah-rumah, harta dan tempat-tempat ibadah. Adakah sama juga mereka yakni pemimpin-pemimpin negara umat Islam yang turut menjadi penaung Rotary & Lion Club tajaan Yahudi itu?

Kongres tersebut memutuskan…

[ Adapun dalil-dalil syar'iy sebagai landasan dari fatwa ini banyak sekali, kami simpulkan diantaranya adalah :

1… “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan" (QS. 57 : 25). Berdamai dengan Israel sama dengan melegitimasi kedholiman, sedangkan risalah Islam diturunkan dan para Rasul diutur untuk mengukuhkan kebenaran dan keadilan.

2… Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang memerangi kamu kerana agama dan mengusir kamu dari negeri kamu dan membantu (orang lain) untuk mengusir kamu. Dan siapa yang menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zholim. (QS. 60 : 9). Berdamai dengan Israel akan merembet pada kompromi ekonomi dan lain sebagainya, yang akan mewujudkan kemaslahatan mereka (Israel).

3… "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu) maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zholim" (QS.2 : 193). Berdamai dengan Israel bererti mendatangkan musibah (bencana), kerana mereka senantiasa berlaku zholim terus-menerus.

4… Allah SWT berfirman : “Janganlah kamu lemah, dan minta damai, padahal kamu yang diatas dan Allahpun beserta kamu. Dan Dia sekali-kali tidak mengurangi (pahala) amal-amal kamu." (QS.47:35). Kamu yang terhormat kerana dalam kebenaran, dan kebenaran selalu dalam posisi tertinggi.


5… Allah SWT berfirman : "Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat pedih siksaNya" (QS.5:2). Dan meligitimasi kepada agresor adalah dosa dan pelanggaran.

6… Para Ulama sepakat bahawa setiap perdamaian yang menghinakan derjat kaum Muslimin, dan mengukuhkan pelanggaran dan merampas hak-hak mereka adalah haram hukumnya. Dan argumen mereka sangat banyak sekali.


7… Yang termasuk penyebab disyariatkan jihad adalah : Menolak kezholiman dan kesemena-menaan. Dan mengadakan perjanjian didalamnya merupakan pemutusan atas berlangsungnya kewajiban jihad. Padahal sebab kewajiban jihad sudah jelas maka wajib dilaksanakan, sehingga terealisasi tujuan jihad tersebut. Rasulullah SAW telah menegaskan : "Jihad masih tetap berlangsung sampai hari qiyamat".


8… Para ulama' sepakat atas wajibnya jihad sebagai wajib `ain, ketika musuh sudah menguasai sebahagian dari bumi Muslimin, dan mengusir penduduknya yang sah.

9…Para ulama' berkata: Kalau kondisi Muslimin mengharuskan pemberhentian perang, hal itu dibolehkan sementara waktu saja, tidak untuk perdamaian selamanya. Memang gencatan senjata untuk sementara waktu di bolehkan, apabila khalifah (pemimpin) Muslimin memandang di situ ada mashlahat untuk orang-orang Islam. Adapun perdamaian selamanya, tak seorang ulamapun membolehkannya, terlebih lagi kalau didalamnya ada penghancuran rumah-rumah orang-orang Islam dan perampasan maslahah mereka. Adapun hujjah mereka adalah : Sholahuddin Al-Ayubi pernah mengadakan perdamaian "Ar-Romlah" dengan Salibis. Sesungguh-nya itu bukanlah perdamaian yang sebenarnya, tapi hanyalah gencatan senjata, kerana hal itu bersifat sementara iaitu tiga tahun tiga bulan.

10… Penguasa Muslim yang dipilih ummat dialah yang memutuskan gencatan senjata demi kepentingan ummat. Dan dia tidak berhak untuk mengadakan perdamaian abadi, akad apa sahaja yang menghalalkan hal yang haram hukumnya bathil (tidak sah) walau di lakukan oleh kholifah.


Lalu bagaimana dengan kondisi kita sekarang ini, yang di perintah oleh penguasa yang bukan dari ummat Islam, dan tidak membanggakan peradaban ummat, dari keinginan mereka hanya berkisar pada materi, dan memecah persatuan ummat, dan menyamakan hak-hak mereka?
Maka dari itulah menurut syariat Islam di haramkan untuk ikutserta dalam muktamar ‘Madrid’ kerana tujuannya adalah berdamai dengan Israel, yang jelas selanjutnya adalah memperhangus syiar-syiar Islam, dan mencaplok tanah Muslimin dan rumah-rumah mereka harta dan sarana ibadah mereka, setelah itu akan mewujudkan tujuan makar mereka.

Maka perdamaian tersebut adalah termasuk dosa besar, dan merupakan pengkhianatan terhadap Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin. Dan inilah yang disepakati oleh para ulama, oleh sebab itu perdamaian tersebut bathil menurut syariat dan akal, serta kod etika dan hukum bernegara, dan ummat Islam tidak boleh melaksanakannya atau menanggung bebannya. Dan sikap inilah yang benar sesuai dengan kondisi sekarang dan yang akan datang. Ketahuilah? Kami sudah menyampaikan dan Ya Allah ... Saksikanlah!]

Saya bukan menulis fatwa, saya cuma menterjemah balik fatwa yang telah ada. Takkan kamus sebagai penterjemah pun hendak dihukum bersalah??

Sekian catatan santai buat kali ini. Wallahu ‘aklam.                                                                                                       http://www.ibnuhasyim.com/

Tiada ulasan: