REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH: Lajnah Ulama Arab Saudi secara rasmi mengeluarkan kenyataan mengutuk dan mengecam rampasan kuasa tentera yang menggulingkan presiden Mesir Muhammad Mursi.
Pernyataan yang ditandatangani 56 orang para ulama tersebut menyatakan, tindakan ketenteraan yang dipimpin Panglima Tentera Abdul Fattah Al Sisi merupakan tindak jenayah yang telah melanggar hak asasi manusia dan undang-undang Antarabangsa.
"Yang dilakukan Menteri Pertahanan, Abdul Fattah Al-Sisi jelas merupakan pelanggaran atas keinginan rakyat yang telah dicurahkan dalam pilihan raya," bunyi pernyataan para ulama tersebut, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (10/8).
Menurutnya, Presiden Mursi merupakan presiden sah yang dipilih melalui pilihan raya. Penggulingannya merupakan gangguan kepada demokrasi dan melukai hati rakyat Mesir.
Pernyataan para ulama tersebut mendesak Pemerintahan Mesir sementara saat ini untuk menyelenggarakan dialog bersama pihak pro Mursi. Kekerasan bukanlah jalan yang dapat memberikan penyelesaian, melainkan akan terus membawa negri Piramid itu kedalam keterpurukan politik dan ekonomi.
Lajnah Ulama Saudi itu juga mengutuk pertumpahan darah yang telah terjadi. Tercatat, sejak penggulingan Mursi tanggal 3 Julai 2013 lalu, lebih dari 250 orang tewas dalam aksi bentrok massa.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan