"Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku,
perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku."

Ericka: Sebaik Menjadi Muslim, Beban Berat Terasa Hilang Dari Bahu


Ericka: Begitu Menjadi Muslim, Beban Berat Terasa Lepas dari Pundak

Ericka Perez Wergen

REPUBLIKA.CO.ID, Ericka tak menyangka akhirnya memeluk Islam. Agama pertamanya adalah Kristian dan ia dibesarkan dalam suasana Katolik. Wanita asal Mexico yang kini tinggal di Amerika ini menganggap keluarganya 'cukup soleh' dalam memelihara tradisi agama.

Keraguannya tentang agama yang dianutanya bermula kira-kira tiga tahun yang lalu. Seorang kawan mengajaknya mengikuti kebaktian di gereja. "Mereka parapenginjil. Aku juga. Walaupun tak begitu banyak mengerti tentang Injil, sekurang-kurangnya aku rajin mengikuti kelas Minggu, "ujar dia.

Di satu kesempatan, pendeta membuat penegasan bahawa muslim "membenci" Yesus. Pendeta menyebutkan, umat Islam menyembah 'Tuhan lain' yang bernama 'Allah'.

Mendengar itu, Ericka terganggu. Kenyataan dari pendeta membuatnya bimbang. Ia memutuskan untuk menyiasat Islam agar boleh menyaksikan sediri apa yangdikatakan pendeta.

Mengejutkan, ia justeru bertemu dengan orang Islam yangbegitu mencintai Yesus sebagaimana orang Kristian. "Sejak itu, aku mengetahui bahawa Allah adalah nama sebutan yang bererti 'Tuhan' dalam bahasa Bahasa Arab. Sama seperti orang Itali yang menyebut Tuhan dengan 'Dio', "ujar wanita 27 tahun ini

Bertemu dengan orang Islam ini membuat Ericka mengatahu 'kedangkalan' fikiran pendeta tadi. "Aku berfikir bahawa jika seseorang seperti dia mengajar, kita yang ilmunya lebih cetek tidak boleh mengetahui hal asas tentang agama-agama lain. Aku tidak berani menjamin semua yang disampaikan paderi itu sebagai suatu kebenaran. Jadi aku mula mencari maklumat, "ujar dia.

Keraguannya terhadap ceramah pendeta membuatnya mula melakukan pencarian kebenaran. Ia kemudian menyiasat asal-usul Alkitab dan penulisnya. Dalam pencarian ia menemukan banyak sekali percanggahan. Pengasas agama Kristian, Paulus bahkan tidak menyimpan cerita lurus tentang penukaran pelantikan Tuhan. "Fakta bahawa dia bukan pengikut Yesus sudah cukup bagiku untuk tidak mempercayai tulisan-tulisannya," katanya

Beberapa penulis Kitab Injil adalah orang Yahudi. "Mereka tidak tahu tentang Yesus tetapi tetap saja menulis," katanya. Ia juga semakin ragu dengan agamanya melihat fakta Protestan selalu mengkritik Katolik. Namun, Protestan tidak melakukan ibadah dengan betul. Mereka masih minum arak. "Jadi saya fikir, apa bezanya jika mereka melakukan perkara yang sama? Mereka bahkan melakukan konsert dan perayaan lain yang tidak seharusnya dilakukan, "tutur Ericka

Pada awalnya ia berusaha mengingkari kenyataan 'banyak yang tak beres' dengan Injil. Tapi hati kecilnya tak boleh dibohongi, ia merasa sedih kitab suci yang selama ini dianggapnya sebagai firman Tuhan terkotori oleh manusia. "Aku kemudian meminta kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk memberi petunjuk," katanya. Ericka meminta agar diberi jalan mencari penggunaan tanpa ada kebimbangan sedikitpun.

Ia mula membaca Al-Quran. Ia mencari banyak bukti yang memuaskan logiknya. Hatinya pun merasakan petunjuk yang benar tentang Islam. Ia mulai memperdalam. Perlahan, ia menyedari bahawa Yesus bukanlah Tuhan seperti yang orang Kirsten pecaya. "Yesus juga berdoa, sama seperti kita," ujarnya.Ia melihat Quran sebagai firman Allah yang murni yang dijaga dipelihara.

Ia bahawa Islam adalah agama benar dan logik dengan semua jawapan untuk hidup. "Islam adalah agama damai dan memasrahkan diri pada Allah. Itulah hidayah bagi orang yang beriman, "katanya. Ia banyak bertanya pada suaminya yang seorang muslim, juga sering ke masjid untuk belajar. "Aku bertanya kepada beberapa orang Kristian apa yang mereka tahu tentang Islam, mereka tak tahu apa-apa. Dan ketika aku tanya tentang kekristenan mereka, mereka tahu sangat sedikit.

Sang suami membantu Ericka ketika memutuskan ingin menjadi Muslim. "Sejak saat itu aku merasa beban berat terangkat dari bahu aku. Aku merasa tidak, bersih, dan diisi dengan iman banyak, "katanya. Seketika itu, ia langsung memakai tudung.

Baginya, agama haruslah mendatangkan keadilan, cinta, kedamaian, keadilan dan kedekatan dengan Allah. Sejak memeluk Islam, ia menyembah Tuhan secara langsung dan merasa lebih dekat kepada-Nya. "Untuk mengetahui dosa-dosa saya sebagai seorang non-Muslim akan diampuni, itu menjadi titik balik saya sebuah hidup baru dan pemahaman yang besar dari segala sesuatu di sekitarnya. Islam menawarkan saya
suatu cara hidup yang baru, "ujarnya.

Ia menganggap, Islam bukanlah ritual. "Islam adalah suatu cara hidup yang lengkap. Menaati Allah membuat hidupnya damai."Kerana Dia adalah sumber dari segala sesuatu," katanya.
-republika-

Tiada ulasan: