By Asyok Kumar
HARIAN Al-Watan, Arab Saudi Jumaat April 24, 2009 menyebutkan Asma Abdul Hamid, seorang Muslimah warga negara Denmark berketurunan Palestin (seperti digambar) telah dipilih sebagai ahli parlimen Denmark dari daerah pemilihan Udinesse.
Asma, seorang wanita bertudung lingkup akan menjadi wanita atau Muslimah pertama dalam jabatan penting di Denmark. Beliau muncul sejak kes karikatur Nabi Muhammad SAW, di negara yang dianggap kurang bersahabat dengan Islam. Namun, dengan naiknya Asma, akan memberikan citra lain untuk Denmark. “Saya akan berkerja dan berjuang untuk warga kami!” kata beliau.
Sementara itu, menurut Prof Peter Seabreg, pengetua studi Timur Tengah di Universiti Udinesse Denmark, terpilihnya Asma yang bertudung lingkup (berjilbab) dalam arena politik Denmark akan mengubah pandangan politik Denmark terhadap agama, “Tudung mulai memasuki politik dan akan mencorak fenomena di Denmark.”
Feminis Forum, salah satu organisasi perempuan di Denmark menilai kehadiran Asma di televisyen menunjukkan 'kuatnya rasa persamaan etnik dan gender di Denmark.' Sebaliknya, kelompok feminis lainnya, Women for Freedom Association memiliki penilaian yang berbeda. "Pemilihan Asmaa Abdul Hamid, adalah sebuah penghinaan baik terhadap Denmark ataupun Muslimat." kata Ketua Asosiasi Vibeke Manniche.
Sebelum masuk parlimen, Asmaa adalah seorang pengacara tv. Wajahnya muncul pertama kali di siaran televisyen Channel 2Denmark bersama seorang wartawan Denmark Adam Holem (36) pada 29 Mac lalu. Mereka muncul dalam program itu sepanjang 8 episode membicarakan masalah sosial penting di Denmark dengan mengundang seseorang. Asma juga menjelaskan, bahawa pemilihan atas dirinya memberi tanggung jawab besar sebagai wakil atau duta atas nama kaum Muslimin.
“Saya selalu berupaya memberi gambaran dan penampilan yang baik tentang Muslimah bertudung lingkup dalam semua gerak-geri saya. Dalam bekerja, belajar atau dalam seluruh kehidupan saya, “ ujarnya. (AK)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan