"Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku,
perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku."

Mengapa Beraninya Hanya pada Malaysia, pada Singapura Tidak?

amkns
Hubungan Indonesia dan Malaysia saat ini sedang memanas. Banyak pihak yang menginginkan Indonesia memutuskan hubungan dengan Malaysia. Di tengah situasi yang panas itu, saya menemukan sebuah tulisan yang memandang persoalan ini dari sudut pandang berbeda. Sepertinya ada agenda dari pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Indonesia dan Malaysia rukun. Berikut tulisan tersebut saya kutip seutuhnya.

Mengapa Kita Beraninya Hanya pada Malaysia? http://rinaldimunir.wordpress.com/

Oleh: Afriadi SanusiSumber tulisan: www.hidayatullah.com

SEORANG Profesor Singapura menulis dalam sebuah artikelnya; Kebanyakan rumah mewah yang ada di Singapura, Kebanyakan uang yang beredar di Singapura adalah punya orang Indonesia. Kebanyakan pembangunan yang ada di Singapura, dibangun dari uang yang datangnya dari Indonesia.

Dan di saat Singapura mengadakan Grand Sale setiap tahunnya, lebih 2 juta orang Indonesia datang belanja ke sana..” Seorang sahabat di Singapura pernah mengatakan, “dari jalan ini sampai ke ujung sana dulunya adalah lautan, dan sekarang menjadi daratan cantik yang ditimbun dengan pasir yang didatangkan dari pulau-pulau kecil di Riau”. Apa yang sebenarnya kita dapatkan dari Singapura?

Pertama, TKI laki-laki dari Indonesia diharamkan bekerja dan mencari nafkah di Singapura seperti di bidang pembangunan, kuli kasar, buruh dan sebagainya. Singapura lebih memilih warga negara lain daripada WNI, dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Kedua, banyak orang mengatakan dan dari sumber lainnya, “Satu per satu pulau-pulau kecil di Riau hilang karena pasirnya diangkut ke Singapura.

Ketiga, identitas orang Melayu yang identik dengan Islam seperti istana, rumah, perkampungan orang Melayu, dihilangkan. Adat dan budaya melayu dimuseumkan. Azan diharamkan menggunakan pengeras suara di semua masjid dan surau di Singapura.

Keempat, pemerintah Singapura melayani dan melindungi koruptor RI yang telah membuat rakyat RI sengsara selama ini (karena hak-hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan, rumah sakit, infrastruktur, makan dan tempat tinggal yang baik terjajah dan terzalimi), dengan tidak mau menandatangani perjanjian ekstradisi.

Kelima, banyak rakyat, nelayan dan petugas kita diacungi senjata berat dan diusir dengan pengeras suara karena disangka telah melintasi garis batasan laut kepunyaan Singapura.

Malaysia Lebih Baik dari Singapura “Sejahat” apapun Malaysia, saat ini ada 2 juta orang lebih WNI yang sedang mencari rezeki di Malaysia untuk nafkah keluarga mereka di RI. Triliyunan uang TKI dikirim ke Indonesia setiap tahunnya.

Dapat dibayangkan, bagaimana dampak sosial, ekonomi dan budaya yang akan berlaku di Indonesia kalau TKI pulang sekaligus. Faktanya, TKI-lah sebenarnya “pahlawan” yang harus dilindungi, karena mereka penyumbang devisa negara.

Baca selanjutnya di sini

Tiada ulasan: